Integral
Integral kalkulus atau integrasi adalah kebalikan dari differensiasi, yaitu:
- Apabila fungsi F(x) merupakan an integral (anti derivative) function dari fungsi f(x), maka : F(x) disebut sebagai primitive function, sedangkan
- f(x) merupakan derivative dari F(x) dan f(x) adalah fungsi kontinyu (a continuous function) di atas domainnya atau suatu interval independent variabel x.
- Jadi integrasi atau integral kalkulus menyangkut pencarian (tracing) asal (the parentage of) dari fungsi f(x). Tetapi differensiasi mencari turunan (derivative atau differentiation) dari F(x).
- Differensiasi dari F(x) menghasilkan fungsi yang unik (a unique derivative function) f(x).
- Sebaliknya, integration dari f(x) menghasilkan banyak tak terbatas bentuk fungsi (indefinite number of possible parents) F(x).
Integral adalah kebalikan dari differensial.
Notasi:
- f(x) adalah fungsi yang akan diintegralkan
- dx tanda untuk melakukan diferensiasi terhadap x
- notasi diferensiasi dari the primitive function.
Rule 1 s.d Rule 3 : Aturan dasar (Basic Rules of Integration)
1. Rule 1 (The power rule)
Contoh :
2. Rule 2 (The exponential rule)
Fungsi eksponensial adalah fungsi yang biasa dinotasikan dalam bentuk (e pangkat x).
- Rule 2a
- Rule 2b
3. Rule 3 (The logaritmic rule)
- Rule 3a
Rule ini bentuk spesial (a special form) dari the power function xn karena untuk n = 1 tidak bisa dilakukan atas dasar Rule 1 (the power rule) sebab menjadi 1/0 = ∞
- Rule 3b
Rule 4 dan Rule 5 : Aturan Operasi (Rules of Operation)
4. Rule 4 (the integral of a sum)
dimana c, c1 dan c2 adalah arbitrary in value c = c1 + c2
Contoh :
Contoh :
7. Rule 7 (Integration by parts)
Di Integral menjadi:
Kiri dan Kanan dikurangi
5. Rule 5 (the integral of a multiple)
Contoh :
Rule 6 dan Rule 7 : Aturan Untuk Substitusi (Rules Involving Substitution)
6. Rule 6 (The Subtitution rule)
7. Rule 7 (Integration by parts)
Di Integral menjadi:
Kiri dan Kanan dikurangi
Komentar
Posting Komentar